Nama : Tika Nataria
NPM : 1A214771
Kelas : 1EA32
UNIVERSITAS GUNADARMA
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS KE-5
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
1. Pengertian Pandangan Hidup
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan
Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman,
arahan, petunjuk hidup di dunia..
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
2. Macam-Macam pandangan hidup
Pandangan hidup
ada 3 macam:
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan hidup yang
berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara.
3.
Pandangan
berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Pandangan hidup
yang berasal dari keyakinan & kepercayaan
Keyakinan
dan kepercayaan adalah menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal
atau kekuasaan tuhan, ada tiga aliran filsafat yaitu:
A.
Aliran
Naturalisme :
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan
tertinggi, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari tuhan . Manusaia adalah
ciptaan tuhan karena itu manusia mengabdi pada tuhan melalui ajaran-ajaran
agama.
B.
Aliran
Intelektualisme : Dasar aliran ini adalah
logika/akal {kalbu yang berpusat dihati} “hati nurani” maka keyakinan manusia
itu bermula dari akal.
C.
Aliran Gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan
gaib yang berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedangkan akal adalah
dasar kebudayaan yang menetukan benar tidaknya sesuatu yang dinilai berdasarkan
akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa atau hati nurani. Apabila dasar
keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal berimbang maka akan
menghasilkan pandangan hidup sosialisme –religius, kebajikan yang dikehendaki
adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima hati nurani,
semuanya itu berkat karunia Tuhan.3. Cita-Cita
4. Cita-Cita Aku
CITA – CITAKU”
JIKA AKU BESAR NANTI
KU IGIN MENJADI POLISI
MENGABDI PADA NEGERI
SEMOGA ALLAH MERIDHOI
TUGASMU MEMBANTU PEMERINTAH
HUJAN PANAS TAK DIRASA
TAK PERNAH MENGENAL LELAH
AKU SANGAT BANGGA PADANYA
BAJUMU BERSIH DAN RAPIH
SIKAPMU TEGAR DAN BERANI
MENJALANKAN TUGAS SETIAP HARI
SEMOGA ALLAH MELINDUNGI
5. Kebajikkan
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
6. Makna Kebajikkan
Prinsip bahwa kebajikan merupakan suatu pengetahuan adalah bahwa untuk mengatahui kebaikan adalah dengan melakukan kebaikan. kejahatan, kekeliruan atau semacanya muncul karena kurangnya pengetahuan, ketidakacuhan, dan ketiadaan lainnya. jika mengetahui kebaikan adalah dengan melakukan kebaikan, maka kekeliruan hanya datang dari kegagalan untuk mengetahui apa yang baik. "Tak ada orang yang melakukan kejahatan secara sukarela", kalau mengetahui kebaikan tentang sesuatu (dalam hal apapun itu), seseorang tak mungkin bermaksud memilih kejahatan.Mungkin kita sering mendengar orang berkata "saya bertindak berlawanan dengan penilaianku yang lebih baik", atau "saya benar-benar lebih tahu?". mungkin hal ini konyol, karena jika kita benar-benar lebih tahu, jikan kita bear-benar lebih paham tentang hal yang lebih baik untuk dilakukan maka kita pasti akan melakukannya. jika kita benar-benar memiliki penilaian yang lebih baik dari yang kita gunakan, maka kita pasati bertindak berdasarkan penilaian tersebut, dan bukannya berlawanan. ketkan seseorang melakukan tindak kejahatan atau kekliruan, pastilah itu didasarkan pada pemikiran bahwa tindakan itu akan ada eksesnya, ada keuntungannya. seorang pencuri tahu bahwa mencuri itu adalah salah, tapi dia mencuri cincin berlian karena dia meyakini bahwa hal itu akan memikat perempuan, atau akan membuat dia kaya sebagai keuntungannya. begitu pula orang-orang yang menghabiskan hidupmya demi mengejar kekuasaan, gengsi atau kekayaan. mereka melakukannya karena berpikir bahwa salah satu dari tindakan itu akan membawa kebahagiaan bagi mereka.
seseorang harus tahu sifat alamiah manusia, supaya mengerti apa yang baik bagi manusia dan apa yang akan bisa membawa kebahagiaan, serta supaya mengerti bagaimana hidup dan apa yang harus dikejar untuk diraih. tanpa memperhatikan ini, tak akan pernah tahu apa yang baik bagi manusia dalam sebuah kehidupan, mengejar demi mencapai sesuatu namun tak pernah mendapatkan kebahagiaan, kehidupan seperti bisa dikatakan "kehidupan yang tak teruji, sedangkan kehidupan yang tak teruji tidak layak disebut hidup" (Socrates : Seri Petualangan Filsafat).
7. Referensi
http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html
http://humanforest.blogspot.com/2005/08/arti-sebuah-cita-cita.html
http://kamusbahasaindonesia.org/cita-cita/mirip
iwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kebajikan.html
http://break-angel.blogspot.com/2009/11/kebajikan-adalah-suatu-pengetahuan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar